Prabowo: Hasil Kinerja Pemerintah Tidak Bisa Terlihat Seketika, Butuh Proses dan Perencanaan Matang

Jakarta, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa hasil kinerja pemerintah tidak dapat dilihat secara instan dalam enam bulan pertama masa jabatannya. Hal itu disampaikan saat memberikan pidato dalam acara Sarasehan Ekonomi di Gedung Menara Mandiri, Jakarta. Pernyataan ini menjadi penegasan terhadap pentingnya proses, perencanaan, dan ketekunan dalam membangun bangsa.

Dalam sambutannya, Prabowo menyoroti ekspektasi sebagian masyarakat yang berharap perubahan cepat sejak dirinya dilantik. Ia menjelaskan bahwa proses pembangunan negara membutuhkan waktu, koordinasi, serta eksekusi yang tidak bisa diselesaikan dalam sekejap. Ia pun menyinggung bahwa hanya Nabi Musa AS yang mampu menciptakan perubahan seketika melalui mukjizat. Sementara itu, dirinya dan para pejabat kabinet hanyalah manusia biasa yang harus bekerja melalui tahapan terstruktur.

“Yang bisa seketika itu hanya Nabi Musa yang punya tongkat. Kita manusia tidak bisa seketika. Semua itu adalah perencanaan,” ujar Prabowo.

Lebih lanjut, Prabowo menekankan bahwa dirinya tidak gemar berbicara tanpa bukti konkret. Ia mengaku telah membentuk tim kerja kecil dan mulai aktif bekerja jauh sebelum pelantikan, bahkan sejak ditetapkan sebagai presiden terpilih oleh KPU. Ia mengungkapkan bahwa timnya telah menjalankan berbagai proses kerja, meski sebagian besar tidak terliput oleh media.

Menurut Prabowo, manajemen dalam pemerintahan mirip dengan manajemen proyek dan organisasi bisnis. Dalam proses tersebut, tahap pertama yang krusial adalah pengumpulan data yang akurat. Setelah data terkumpul, proses perencanaan dilakukan secara matang. Langkah berikutnya adalah mencari sumber daya manusia yang kompeten untuk menjalankan rencana tersebut.

“Rencana terbaik, gagasan terbaik, tanpa awak yang bisa melaksanakan, tidak akan berhasil. Sesudah itu baru mulai, dan sesudah pelaksanaan baru kita lihat hasil,” jelas Prabowo.

Baca juga :  Seorang Anggota TNI AL Tewas Usai Duel dengan Prajurit TNI AD di Tanjungpinang

Sebagai penutup, Prabowo menggunakan analogi tentang menanam pohon. Ia menjelaskan bahwa pohon tidak bisa langsung berbuah setelah ditanam. Butuh waktu, perawatan, dan kesabaran. Hal ini mencerminkan proses dalam membangun negara yang harus dijalani dengan tekun dan sabar.

“Enggak bisa kita tanam pohon kita minta buahnya turun lusa. Tidak mungkin. Ini melawan hukum alam,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *