Seorang warga negara India harus menelan pil pahit setelah investasi kriptonya berubah menjadi mimpi buruk. Dengan harapan mendapatkan keuntungan besar, pria ini menginvestasikan dana senilai Rp 396 juta ke dalam sebuah platform kripto yang menjanjikan pengembalian tinggi. Namun, uang tersebut hilang akibat penipuan yang dirancang rapi.
“Awalnya, mereka memberikan keuntungan kecil untuk meyakinkan saya,” ungkap korban yang tidak ingin disebutkan namanya. Ia menjelaskan bahwa penipu tersebut menggunakan taktik manipulatif untuk menciptakan kepercayaan. Setelah korban menyetor dana lebih besar, komunikasi pun terputus, dan platform itu menghilang.
Ahli keamanan siber, Ravi Mehta, menekankan pentingnya verifikasi sebelum melakukan investasi di platform kripto. “Banyak investor tergoda oleh iming-iming keuntungan cepat tanpa menyadari risiko besar di baliknya. Edukasi dan kewaspadaan adalah kunci utama,” ujarnya.
Kasus ini menyoroti kebutuhan akan regulasi lebih ketat dalam sektor kripto yang terus berkembang. Otoritas di berbagai negara, termasuk India, telah memperingatkan masyarakat mengenai maraknya skema penipuan yang menargetkan individu dengan sedikit pengetahuan tentang teknologi keuangan ini.
Dengan semakin banyaknya korban seperti kasus ini, masyarakat diimbau untuk melakukan riset mendalam dan hanya bertransaksi di platform yang memiliki reputasi baik. Harapan besar terhadap investasi kripto seharusnya tidak mengaburkan risiko nyata yang mengintai.
Korban berharap pengalamannya bisa menjadi peringatan bagi orang lain. “Saya ingin orang-orang belajar dari kesalahan saya dan tidak menjadi korban selanjutnya,” katanya menutup.