Jakarta, Ketua DPR RI Puan Maharani mengungkapkan bahwa pertemuan antara Presiden ke-5 Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, dan Presiden terpilih Prabowo Subianto masih akan berlanjut. Ia menegaskan bahwa komunikasi politik antara keduanya merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat sinergi demi kepentingan bangsa ke depan.
“Akan ada silaturahmi dan pertemuan-pertemuan yang selanjutnya,” ujar Puan saat ditemui wartawan di Kompleks Parlemen, Senin (14/4). Puan tidak menyebutkan secara spesifik waktu pertemuan berikutnya, namun memastikan bahwa relasi antara Megawati dan Prabowo dibangun atas dasar kepentingan nasional.
Pertemuan terakhir keduanya berlangsung di Jalan Teuku Umar, kediaman Megawati di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Senin (7/4). Menurut Puan, dalam pertemuan tersebut Megawati dan Prabowo membicarakan masa depan Indonesia serta peluang untuk bekerja sama dalam membangun bangsa.
“PDI Perjuangan akan bersinergi membantu Presiden Prabowo dalam menjalankan tugas kenegaraan demi kemajuan bangsa,” lanjut Puan. Hal ini menjadi sinyal kuat bahwa partai berlambang banteng tersebut mulai membuka ruang untuk mendukung pemerintahan mendatang, meskipun secara politik belum menyatakan bergabung ke dalam koalisi resmi.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut bahwa pertemuan tersebut dilakukan dalam rangka silaturahmi Idulfitri. Dalam keterangan persnya, Dasco mengatakan bahwa pertemuan berlangsung selama sekitar satu setengah jam, dan banyak pembahasan dilakukan secara empat mata antara Megawati dan Prabowo.
“Pak Prabowo datang didampingi oleh beberapa tokoh penting, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Mensesneg Prasetyo Hadi, serta Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra,” ungkap Dasco.
Sebuah foto yang dibagikan melalui akun media sosial milik Dasco memperlihatkan Prabowo dan Megawati duduk berdampingan di atas sofa. Prabowo terlihat mengenakan kemeja safari lengan panjang dengan celana hitam, sedangkan Megawati tampil dalam balutan pakaian ungu bermotif bunga.
Meski demikian, belum ada pernyataan resmi apakah PDI Perjuangan akan masuk dalam kabinet Prabowo-Gibran. Pengamat politik melihat intensitas komunikasi ini sebagai tanda bahwa dinamika politik nasional masih cair dan penuh dengan kemungkinan koalisi lintas partai.
Sebagai partai yang pernah berseberangan dalam kontestasi Pemilu 2024, upaya membangun dialog antara PDI Perjuangan dan Gerindra dinilai sebagai langkah strategis yang mencerminkan kedewasaan politik para elite nasional. Jika kerja sama ini benar-benar terbentuk, maka akan menjadi babak baru dalam perjalanan demokrasi Indonesia pasca pemilu.
Langkah Megawati dan Prabowo untuk terus menjaga komunikasi mencerminkan semangat rekonsiliasi dan kolaborasi demi masa depan bangsa. Rakyat menanti hasil nyata dari pertemuan-pertemuan ini, terutama dalam bentuk kebijakan yang menyejahterakan dan memperkuat persatuan nasional.