4 Mobil Tertimbun Longsor di Luwu, Sulawesi Selatan: 2 Orang Meninggal Dunia

Makassar, Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, memicu bencana longsor yang terjadi di tebing Desa Rante Balla, Kecamatan Latimojong. Peristiwa ini menyebabkan dua orang warga meninggal dunia dan empat mobil tertimbun material longsor.

Menurut Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, hujan dengan intensitas tinggi mengguyur kawasan tersebut pada Sabtu (25/1) malam sekitar pukul 20.00 WITA. “Longsor di Kecamatan Latimojong mengakibatkan dua korban meninggal dunia, sementara empat mobil juga tertimbun,” ungkap Amson pada Minggu (26/1).

Kronologi Kejadian

Hujan lebat yang berlangsung selama beberapa jam membuat tanah di kawasan tebing Desa Rante Balla menjadi labil. Kondisi ini akhirnya menyebabkan gerakan tanah yang menutup jalan poros desa tersebut dengan material longsor. “Tanah yang tidak stabil akibat curah hujan tinggi menjadi penyebab utama longsor di lokasi ini,” jelas Amson.

Dampak dari longsor ini sangat signifikan. Dua korban jiwa yang dilaporkan adalah Alex (31) dan Ian Pasande (50). Kedua korban ditemukan dalam kondisi tertimbun material longsor. Selain itu, empat orang lainnya mengalami luka-luka dan saat ini sedang mendapatkan perawatan di Puskesmas Pembantu (Pustu) Desa Rante Balla.

“Korban meninggal dunia berhasil dievakuasi. Sementara itu, empat korban luka masih dirawat di fasilitas kesehatan setempat,” tambahnya.

Upaya Evakuasi dan Potensi Longsor Susulan

Tim SAR gabungan telah dikerahkan sejak Sabtu malam untuk melakukan proses evakuasi. Jenazah Ian Pasande yang masih tertimbun material longsor bersama kendaraannya berhasil ditemukan pada Minggu pagi. Proses evakuasi berlangsung dengan penuh kehati-hatian mengingat kondisi tanah yang masih labil.

Amson juga menuturkan bahwa cuaca di Kabupaten Luwu masih berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Hal ini meningkatkan risiko terjadinya longsor susulan di lokasi yang sama. “Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, terutama mereka yang berada di sekitar area rawan longsor,” tegasnya.

Baca juga :  Ketua Komisi III DPR Janjikan Pembahasan RUU KUHAP yang Terbuka dan Transparan

Pentingnya Mitigasi Bencana

Bencana ini menjadi pengingat pentingnya mitigasi terhadap risiko tanah longsor, terutama di daerah dengan kontur tanah yang rawan. Pemerintah daerah bersama BPBD Sulsel telah mengidentifikasi beberapa titik rawan longsor di wilayah ini. Edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya langkah-langkah pencegahan juga menjadi prioritas.

“Kami akan terus memantau perkembangan cuaca dan kondisi tanah di wilayah ini. Kami juga mengimbau masyarakat untuk melaporkan segera jika ada tanda-tanda pergerakan tanah di sekitar mereka,” pungkas Amson.

Peristiwa longsor di Kecamatan Latimojong ini menambah daftar bencana yang terjadi di musim penghujan di Indonesia. Solidaritas dan kesadaran bersama untuk menjaga keselamatan diri dan lingkungan menjadi kunci dalam menghadapi ancaman bencana di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *