Pasutri Pendulang Emas di Yahukimo Papua Diduga Disandera KKB

Pada awal April 2025, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, diguncang oleh tragedi kemanusiaan yang melibatkan sepasang suami istri dan beberapa pendulang emas lainnya. Dalam peristiwa tersebut, sepasang suami istri yang dikenal sebagai Tuan Dusun, yaitu Dani dan Gebi, diduga telah disandera oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Informasi tersebut disampaikan oleh Brigjen Pol Faizal Rahmadani, Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz, dalam konferensi pers yang berlangsung di Jayapura, Kamis (10/4).

Peristiwa tersebut terjadi setelah sejumlah pendulang emas yang bekerja di daerah pedalaman Yahukimo, yang telah menjadi area rawan kekerasan, dilaporkan diserang oleh KKB. Selain Dani dan Gebi, dilaporkan juga ada delapan pendulang lainnya yang hilang kontak dan keberadaannya belum diketahui. Kejadian ini semakin memperburuk situasi keamanan di Papua, di mana kelompok bersenjata kerap kali terlibat dalam aksi kekerasan terhadap warga sipil dan aparat keamanan.

KKB yang menyerang para pendulang emas ini diduga merupakan kelompok yang dikenal dengan nama Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama. Insiden yang terjadi pada Minggu (6/4) dan Senin (7/4) ini menyebabkan 11 orang pendulang meninggal dunia akibat luka bacok, tembakan, dan panah. Korban-korban yang selamat kini berada di Kampung Mabul, Distrik Koroway, Kabupaten Asmat, untuk menghindari ancaman lebih lanjut dari KKB.

Brigjen Pol Faizal Rahmadani menyebutkan bahwa penyerangan terhadap pendulang emas ini adalah bagian dari tindakan biadab yang dilakukan oleh KKB di wilayah tersebut. Ia mengutuk keras segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil dan menegaskan bahwa aparat keamanan akan terus melakukan pengejaran terhadap pelaku kejahatan ini. Satgas Operasi Damai Cartenz, yang memiliki misi untuk menjaga keamanan di Papua, saat ini tengah memburu para pelaku dengan tujuan untuk memastikan keamanan bagi seluruh warga Papua, termasuk para pendulang emas yang kerap kali menjadi sasaran serangan.

Baca juga :  Kapolri Beri Kenaikan Pangkat Anumerta kepada Tiga Polisi Gugur di Lampung

Dari segi kemanusiaan, peristiwa ini menambah deretan panjang kekerasan yang dialami oleh masyarakat di Papua. Selama beberapa tahun terakhir, wilayah Papua sering kali dilanda konflik antara kelompok separatis dan aparat keamanan. Kejadian ini pun menjadi peringatan bagi pemerintah dan aparat keamanan untuk lebih memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat di daerah-daerah rawan, seperti Yahukimo.

Sementara itu, masyarakat setempat dan keluarga korban meminta agar pemerintah segera memberikan perlindungan lebih bagi para pendulang emas yang bekerja di daerah tersebut. Mereka berharap kejadian serupa tidak terulang, dan agar pihak berwenang segera mengungkap keberadaan pasangan suami istri yang diduga disandera, serta menangkap pelaku kekerasan ini.

Satgas Damai Cartenz, yang telah beroperasi di Papua selama beberapa tahun, diharapkan bisa segera memberikan hasil yang nyata dalam memberantas kelompok-kelompok bersenjata yang terus mengganggu keamanan masyarakat. Keberhasilan operasi ini diharapkan tidak hanya memberikan rasa aman bagi warga, tetapi juga membawa kedamaian bagi tanah Papua yang terus dilanda konflik berkepanjangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *