Prabowo Canangkan Pertanian Vertikal untuk Swasembada dan Lumbung Pangan Dunia

Jakarta, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mencanangkan pengembangan pertanian vertikal di wilayah perkotaan sebagai bagian dari upaya besar menuju swasembada pangan nasional. Langkah strategis ini diumumkan saat peluncuran program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dalam pidatonya, Prabowo menyampaikan bahwa pertanian vertikal bukan sekadar solusi untuk keterbatasan lahan di kota, melainkan juga sebagai strategi transformasi pertanian nasional yang modern, efisien, dan ramah lingkungan.

“Bagaimana dengan kota-kota? Di kota-kota dan di pinggirannya, kita akan bangun lahan vertikal, bisa bertingkat-tingkat seperti gedung. Kalau satu hektare kita bangun sepuluh tingkat ke atas, itu artinya seperti punya 10 hektare,” ujar Prabowo.

Presiden juga menjelaskan bahwa lahan-lahan pertanian vertikal akan dilengkapi dengan sistem irigasi modern dan energi terbarukan, seperti panel surya. Teknologi tersebut diyakini akan meningkatkan efisiensi produksi sekaligus mengurangi jejak karbon sektor pertanian.

“Dengan sistem pengairan yang mumpuni dan penggunaan energi matahari, kita tidak hanya efisien, tapi juga berkelanjutan,” tambahnya.

Langkah ini mendapat perhatian dari para pakar pertanian dan pengamat kebijakan pangan. Menurut Ir. Suryo Raharjo, M.Sc., pakar pertanian urban dari Universitas Gadjah Mada, konsep pertanian vertikal bisa menjadi terobosan besar jika diterapkan dengan perencanaan matang dan melibatkan teknologi agrikultur presisi.

“Pertanian vertikal sangat cocok untuk daerah perkotaan yang padat dan mahal lahannya. Tapi kita juga harus pastikan ada pelatihan bagi petani dan pemanfaatan teknologi otomatisasi,” ungkapnya.

Selain perkotaan, Prabowo mencontohkan keberhasilan konversi lahan rawa menjadi sawah produktif di Sumatera Selatan. Ia menegaskan bahwa lahan tandus di berbagai daerah bisa diubah menjadi ladang pangan produktif jika dikelola dengan baik dan menggunakan pendekatan teknologi modern.

Baca juga :  Harga Cabai Rawit dan Telur Melonjak di Atas Harga

“Nanti kita akan ubah daerah-daerah yang selama ini disebut tandus. Semuanya bisa produktif asal kita punya kemauan dan strategi yang tepat,” kata Prabowo.

Program ini menjadi bagian dari visi besar Presiden Prabowo untuk menjadikan Indonesia tidak hanya mandiri dalam pangan, tetapi juga sebagai lumbung pangan dunia. Pemerintah menargetkan peningkatan produksi pangan dalam negeri dan membuka peluang ekspor hasil pertanian modern ke pasar global.

Dengan konsep pertanian vertikal dan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Indonesia membuka babak baru dalam sektor pertanian. Transformasi ini diharapkan mampu menjawab tantangan ketersediaan lahan, perubahan iklim, dan kebutuhan pangan masa depan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *